
Perbandingan Oven Listrik vs Oven Gas: Mana yang Lebih Oke?
Perdebatan antara oven listrik dan oven gas kerap mengerucut pada satu pertanyaan penting: mana yang lebih hemat dan efisien? Mana yang lebih bersahabat dengan dompet Anda dalam jangka panjang? Dua jenis oven ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, mulai dari konsumsi energi hingga hasil masakan yang dihasilkan. Artikel ini akan mengupas tuntas perbandingan oven listrik dan oven gas agar Anda dapat menentukan pilihan yang paling ekonomis dan sesuai dengan kebutuhan dapur Anda.
Baca Juga: 5 Tips Memilih Oven Listrik yang Tepat sebagai Perlengkapan Baking Modern
Cara Kerja Oven Listrik dan Oven Gas
Memahami perbedaan dalam cara kerja oven listrik dan oven gas dapat semakin membantu Anda dalam menentukan pilihan yang paling sesuai. Mari kupas tuntas bagaimana masing-masing oven ini menghasilkan panas dan mendistribusikannya untuk memasak makanan secara merata.
Oven Listrik
Cara kerja oven listrik cukup sederhana. Oven ini memakai elemen pemanas dari logam yang dipanaskan oleh arus listrik. Elemen pemanas biasanya ada di bagian atas dan bawah oven. Panas dari elemen ini menyebar merata ke seluruh bagian dalam oven, sehingga cocok untuk memanggang kue, roti, atau makanan lain yang butuh suhu stabil dan merata selama proses memasak.
Oven Gas
Sementara itu, cara kerja oven gas yakni dengan membakar gas—bisa gas alam atau LPG—untuk menghasilkan api langsung sebagai sumber panas. Oven jenis ini biasanya lebih cepat panas dan lebih mudah diatur suhu-nya lewat kenop gas. Banyak koki profesional suka memakai oven gas karena bisa langsung menyesuaikan panas sesuai kebutuhan saat memasak.
Perbandingan Oven Listrik dan Oven Gas
Dua jenis oven yang paling umum dipertimbangkan adalah oven listrik dan oven gas. Mari kita telaah lebih dalam perbandingan antara oven listrik dan oven gas untuk membantu Anda menentukan mana yang paling sesuai dengan gaya memasak dan dapur Anda.
Sumber Energi
Perbedaan mendasar antara oven gas dan oven listrik adalah sumber energinya. Oven gas mengandalkan gas, seperti LPG atau gas alam, sebagai sumber energinya untuk menghasilkan panas melalui pembakaran.
Sementara itu, oven listrik menggunakan elemen pemanas yang dialiri listrik untuk menghasilkan panas yang dibutuhkan dalam proses memasak. Perbedaan mendasar pada sumber energi ini kemudian memengaruhi berbagai aspek lain seperti instalasi, biaya pemakaian, hasil masakan, perawatan, tingkat keamanan, dan dampaknya terhadap lingkungan.
Instalasi
Instalasi oven listrik umumnya lebih sederhana. Pengguna hanya perlu memastikan adanya colokan listrik dengan daya yang cukup, biasanya sekitar 1300–2000 watt untuk oven rumahan. Sebagian oven listrik hanya perlu dicolokkan ke stop kontak standar, dan bisa langsung digunakan tanpa bantuan teknisi.
Sementara itu, instalasi oven gas sedikit lebih kompleks. Oven jenis ini memerlukan sambungan ke tabung gas elpiji atau jaringan gas rumah tangga. Proses pemasangannya harus memperhatikan keamanan, termasuk pemasangan regulator, selang gas, dan pengecekan kebocoran. Sebaiknya instalasi dilakukan oleh teknisi berpengalaman untuk menghindari risiko kebakaran atau ledakan akibat kebocoran gas.
Harga Unit
Oven listrik dan oven gas memiliki perbedaan mencolok dari sisi harga. Secara umum, oven listrik dibanderol lebih murah, dengan harga mulai dari Rp300 ribu saja tergantung merek dan kapasitasnya. Sebaliknya, oven gas cenderung lebih mahal, terutama untuk tipe freestanding atau built-in mulai dari harga Rp2 juta tergantung merk dan tipe.
Biaya Pemakaian
Untuk membandingkan biaya operasional antara oven gas dan oven listrik saat memanggang brownies, kita harus melihat konsumsi energi masing-masing. Oven gas menggunakan sekitar 2,16 kg gas per jam. Jika memanggang brownies selama 30 menit, oven gas akan menghabiskan sekitar 1,08 kg gas. Dengan harga gas sekitar Rp 20.000 per tabung 3 kg, biaya gas untuk memanggang brownies menjadi sekitar Rp 7.201.
Di sisi lain, oven listrik dengan daya 1.500 watt (1,5 kW) akan mengonsumsi listrik sekitar 0,75 kWh dalam waktu yang sama. Dengan tarif listrik Rp 1.500 per kWh, biaya listrik untuk memanggang brownies adalah sekitar Rp 1.125. Dari perbandingan ini, oven listrik lebih hemat dibandingkan oven gas, dengan selisih biaya sekitar Rp 6.076. Perhitungan ini bisa berbeda tergantung pada harga gas dan listrik di masing-masing daerah serta jenis oven yang digunakan.
Hasil Masakan
Oven gas menghasilkan panas melalui nyala api langsung. Hal ini membuat kue atau roti yang dipanggang cenderung lebih lembap (moist) dan lembut. Namun, kekurangannya pemakaian oven gas perlu perhatian khusus saat memanggang untuk memastikan kematangan secara rata.
Sementara itu, oven listrik menggunakan elemen pemanas yang menghasilkan panas kering dan stabil. Oven jenis ini cocok untuk memanggang kue kering atau biskuit yang membutuhkan tekstur garing dan renyah. Selain itu, oven listrik sering dilengkapi dengan fitur seperti kipas internal (konveksi) yang membantu mendistribusikan panas secara merata.
Perawatan
Oven listrik lebih praktis dan mudah dibersihkan. Pengguna cukup melap bagian dalam secara berkala untuk menghilangkan sisa makanan atau minyak. Oven listrik juga memiliki sedikit komponen, sehingga perawatan lebih sederhana.
Sebaliknya, oven gas memerlukan perawatan lebih rumit. Pengguna harus memeriksa saluran gas, burner, serta memastikan tidak ada kebocoran pada selang atau regulator. Bagian dalam oven gas juga cepat kotor karena pembakaran LPG, sehingga perlu dibersihkan lebih menyeluruh. Namun, oven gas tetap tahan lama jika dirawat dengan baik.
Efek Ramah Lingkungan
Dalam hal ramah lingkungan, oven induksi atau oven listrik yang menggunakan energi terbarukan lebih efisien dan ramah lingkungan dibandingkan dengan oven gas. Oven gas lebih efisien dalam pemanasan langsung, tetapi menggunakan gas alam yang menghasilkan emisi karbon dioksida (CO₂) dan metana, yang berkontribusi pada perubahan iklim.
Di sisi lain, oven listrik mengandalkan energi listrik yang sebagian besar masih berasal dari pembangkit berbahan bakar fosil seperti batu bara, yang memiliki jejak karbon lebih besar. Namun, jika listrik berasal dari sumber terbarukan, dampaknya bisa lebih rendah.
Secara keseluruhan, oven listrik atau induksi yang didukung energi terbarukan lebih ramah lingkungan dibandingkan oven gas, meskipun keduanya memiliki efisiensi energi yang berbeda.
Rekomendasi Oven Listrik
Berikut adalah beberapa varian oven listrik Kirin Beauty Oven ( KBO ) yang bisa menjadi pilihan ideal untuk memenuhi kebutuhan memasak Anda:
Kirin Omni Oven KBO-200
Oven KBO-200 hadir dengan kapasitas besar 20 liter. Dilengkapi dengan fitur Rottiserie yang lengkap, oven ini memungkinkan Anda memasak dengan hasil yang konsisten dan lezat. Daya rendah (flexi watt) mulai dari 300 watt untuk penggunaan satu api (atas atau bawah) hingga 600 watt untuk penggunaan kedua api (atas dan bawah).
Kirin Omni Oven KBO-190
Oven KBO-190 dengan kapasitas 19 liter adalah pilihan sempurna bagi Anda yang mencari kenyamanan dan efisiensi. Daya rendah (flexi watt) mulai dari 300 watt untuk penggunaan satu api dan 600 watt untuk kedua api. Oven ini memberikan fleksibilitas dalam memasak. Dirancang untuk memastikan kinerja yang maksimal tanpa mengorbankan penggunaan energi.
Kirin Omni Oven KBO-100
Oven KBO-100 adalah pilihan yang ideal untuk kebutuhan personal. Dengan kapasitas 10 liter, oven ini cocok untuk keluarga kecil atau penggunaan pribadi. Oven ini tidak hanya untuk memanggang, tetapi juga bisa digunakan untuk menghangatkan makanan.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, oven listrik lebih praktis dibandingkan oven gas. Pengguna bisa memasang oven listrik dengan mudah, menghemat biaya operasional, dan merawatnya tanpa repot. Oven listrik juga menghasilkan panggangan yang kering dan renyah. Sebaliknya, oven gas menghasilkan panggangan yang lembap, tetapi memerlukan instalasi dan perawatan yang lebih rumit serta biaya operasional yang lebih tinggi. Jika Anda mencari oven yang hemat dan mudah digunakan, pilih oven listrik Kirin. Kirin menawarkan berbagai model oven listrik dengan fitur lengkap, harga terjangkau, dan konsumsi daya rendah. Oven ini cocok untuk kebutuhan memanggang harian di dapur Anda.
Baca Juga: Perbedaan Microwave dan Oven Listrik yang Sebaiknya Diketahui
Sumber
HowStuffWorks. “Gas vs. Electric Cooking.” Updated March 26, 2020. (April 23, 2025) https://home.howstuffworks.com/gas-vs-electric-cooking.htm#pt1
KaTom. “Comparing Gas vs. Electric in the Restaurant Equipment Arena.” Updated March 26, 2020. (April 23, 2025) https://www.katom.com/learning-center/comparing-gas-vs-electric-in-the-restaurant-equipment-arena-katom.html